Rss Feed

Bedanya kampus gue dengan kampus orang :)

hari ini gue jalan-jalan ke kampus orang dan untuk pertama kalinya gue merhatiin cara berpakaian mereka semua yang lewat di depan gue. hahaha, pengen ketawa rasanya. bedaaaa banget!
lucu si, jadi bisa bikin referensi gaya baru (nah lo?)
1. di sini (kampus ternama di Indonesia), tahu sendirilah kalau orang-orang yang kuliah di sini itu sudah melalui tes-tes susah (yang gue sendiri gak lolos XD), baju yang mereka pakai itu rata-rata terserah mereka (kaos, rok mini, hot pen, apalah terserah mereka)... dan lo tahu, lulusannya "OK" (menurut gue), hubungan antar alumninya juga asik. sekarang, kampus gue... baju aja serba diatur (kayak anak SMA), kalau ada cowok pakai kaos oblong trus keliatan dosen, pasti langsung disuruh keluar ruangan atau disuruh pulang. hmmm... sebenernya maksud kampus gue itu apaan ya? logikanya (logika gue), kalau dengan peraturan yang lebih ketat kayak gitu paling ngga lulusannya bakalan lebih baik, tapi nyatanya.... (tetep aja di nomor kesekiaaaan).. ada si sisi baiknya, gue gak terlalu ketularan gaya berpakaian mereka (tapi bukan karena ga mau, tapi ga punya duit + ga cocok sama badan. hahaha)
2. sekarang, urusan absen kuliah. di sini, mau masuk kuliah 5 menit sebelum kuliah berakhir juga gapapa. nah, sedangkan di kampus gue?? telat 30 menit aja udah ga boleh masuk kelas. hmmm_ ini artinya kampus gue yang "sok" ketat apa emang ga gaul siii? hahaha, setahu gue ya kalo anak ngampus itu terserah mau masuk kuliah apa ngga. kan mahasiswanya bayar (mahal lagi  :D)
3. potongan rambut. di sini, mau rambutnya sepanjang jalan tol juga gapapa, ga ada yang protes. kalau di kampus gue? sekarang malah udah dikeluarin SK rektor kalau rambt mahasiswa cowok ga boleh gondrong. parah yaaak. (lama-lama entar kampus gue ga bermahasiswa gara-gara ga mau diatur-atur kayak gitu).
4. perpustakaan. di sini perpus pusatnya dingiiiiin banget. nah, kalau di kampus gue??? dingin si, tapi ga sedingin ini dan agak pengap.
5. bis kampus_ uuuh, kalau urusan yang satu ini, jangan dibandingin de.... parah banget bedanya. antara yang ber-AC dan ber-AnginCepoiCepoi aja uda buedaaaa... dan tebak yang ber-AC yang mana? ya kampus yang sekarang gue datangi (ga bakalan kampus tempat gue kuliah)

hah, udahlah... walau bagaimanapun gue CINTA kampus gue. kampus itu akan ngebentuk gue jadi mahasiswa yang sukses satu hari nanti...
hmmm, gue pulang dulu ya... :) perpusnya mau tutup. (inilah kenggulan kampus gue, di weekend buka sampe jam9 malam sedangkan di sini udah tutup jam 3 sore)
I LOVE MY CAMPUS

Idul Adha kedua tanpa keluarga tercinta

hari ini dimulai dengan menerima telpon dari seorang sahabat yang jauh merantau di sana. kisah cintanya, dia ceritakan pada saya. lucu, aneh, tetapi menyenangkan mendengarkannya :)
pagi hari ada beberapa sms dari kedua orang paling berharga dalam hidup saya (ayah dan ibu) mengucapkan selamat Idul Adha. haaa... senangnya, tetapi semakin menambah kerinduan.
Berangkat shalat Ied sendiri gara-gara anak-anak kontrakan pada pulang :(
riska juga lagi ga sholat :(
sedih banget de jadi gue hari ini,
tetapi, apapun yang terjadi... cukup bahagialah karena hari ini libuuuuur :D

mengenang 14 november 2010

hari minggu, hari yang biasanya selalu saya isi dengan berdiam diri di kamar kos dengan mengerjakan tugas-tugas untuk seminggu ke depan atau hanya sekedar bermain-main di laptop kesayangan saya. namun ada yang berbeda di hari ini, agendanya adalah mencari dana untuk membantu korban bencana nasional bersama anak Fakultas Peternakan IPB. saya berangkat dari kos bersama Zarmeis (teman peternakan berikut teman kos saya) pukul 08.57 WIB. kami langsung menuju SC (Student Center) untuk berkumpul bersama relawan yang lain. ternyata yang ikut dari angkatan saya hanya tiga orang (saya, Meisy, dan Waluyo).
saya naik motor bersama Meisy dan yang lainnya naik angkutan umum. kami berkumpul di depan KFC Taman Topi Square kurang lebih pukul 10.00. kami langsung menuju pos masing-masing setelah sebelumnya telah dibagi kelompok saat berkumpul di SC. saya kebagian bersama Meisy di depan pintu stasiun Bogor. tapi ternyata tidak seramai yang kami bayangkan, sampai akhirnya kami sepakat untuk masuk stasiun. setelah mendapat ijin, kami mulai beraksi. dari kursi ke kursi, dari gerbong ke gerbong, dan dari kereta satu ke kereta yang lainnya kami mencari dana. kami beraksi sampai pukul 11.30 WIB. dana yang dapat kami kumpulkan berdua adalah Rp 325.000. kemudian kami semua berkumpul di Masjid Agung untuk shalat Dhuhur dan menghitung semuanya. Alhamdulillah... dana yang terkumpul Rp 2.280.000.
banyak kisah indah dan mengharukan yang terjadi selama saya mencari dana. banyak tipe orang di luar sana yang bisa saya ambil hikmahnya.
1. tipe orang cuek, yaitu bagi mereka yang hanya memberi kami senyuman dan mengatakan "maaf"
2. tipe orang memberi, yaitu mereka yang mau memberikan dana meski hanya Rp 500.
3. tipe orang peduli pada bencana, yaitu mereka yang tidak memikirkan nominal yang mereka berikan. nominalnya mulai dari Rp 5.000 - Rp 100.000
dari mereka semua, ada beberapa kisah yang membuat saya mengerti betapa indahnya hidup :)
1. ada sekeluarga di dalam kereta (ibu, ayah, anak laki-laki, dan dua anak perempuan). ketiga anak itu saya lihat belum ada yang melebihi batas SMP, jadi mereka masih anak-anak menurut pandangan saya. ibu dan ayahnya termasuk dalam tipe 1 saat saya datang meminta dana. namun, anak laki-laki itu dengan ikhlas mengambil dompet dari kantongnya sendiri (yang saya anggap itu adalah dompet pribadinya) dan mengambil uang Rp 1.000 untuk disumbangkan. betapa terharunya perasaan saya, di saat kedua orang tuanya tak peduli, dia mampu peduli pada kami yang ingin membantu korban bencana.
2. beberapa penjual dan penjaga di dalam stasiun, jarang dan hampir tak ada yang mau memberi kami dana. namun, ada seorang bapak penjual koran (itu pendapat saya karena beliau memakai jaket berwarna oranye seperti penjual koran kebanyakan), saat saya berpapasan dengannya, dia memberi kami dana tanpa kami mengucapkan satu kata pun. saya terharu, karena beliau mau membagi rejeki yang diperolehnya hari ini dengan korban bencana.
3. tak pernah terbayangkan oleh saya, anak-anak atau orang peminta yang lain akan memberikan dana pada kami untuk korban bencana. ternyata ada! saat saya berjalan beranjak kembali pulang, saya dihampiri oleh dua orang anak jalanan (saya memperhatikan bajunya yang dekil). mereka datang dengan canda tawa dan mengatakan, "ini, kak" sembari memasukkan uang Rp 1.000 ke kardus tempat kami meminta dana. sungguh, hal ini sangat membuat saya terharu.
4. saat saya dan Meisy duduk sekedar melepas lelah, kami dihampiri oleh seorang balita yang memberi kami uang Rp 5.000. anak itu lucu, dia bersama ayahnya. mungkin ayahnya membaca tulisan yang terpampang di kardus kami sehingga beliau meminta anaknya untuk memberikan uang itu pada kami.
yaaah, inilah sepenggal kisah indah di hari minggu. saya sempat merasa kehilangan kunci motor saya, namun ternyata tertinggal di motor dan diamankan oleh satpam setempat (terimakasih, pak).
saya pulang dengan rasa bahagia karena selain bisa membantu korban bencana, saya juga banyak mendapatkan pelajaran berharga. saya yang masih mampu memberi, sangat sulit untuk memberi. sedangkan mereka (anak jalanan itu), untuk makan saja mereka mengandalkan pemberian orang lain namun mereka mau membaginya dengan korban bencana. begitu pelitnya saya sebagai mahasiswa :'(
ya Allah, maafkan saya :')
dan berilah ketabahan pada mereka yang tertimpa musibah akhir-akhir ini, serta selamatkanlah saya dan keluarga saya di Situbondo dari bencana yang terjadi.

Sindrom Ujian Tengah Semester ala Kosan Mahasiswi Tingkat 2

Banyak sekali kegiatan yang tidak  wajar terjadi saat menjelang UTS, selama UTS, dan akhir UTS. Benar-benar kegiatan yang sangat jarang dilakukan pada hari kuliah aktif biasa. Setiap kegiatan memiliki makna sendiri dan membuat semua penghuni tertular efek kuat dari kegiatan tersebut.
1.      Sebelum UTS, mahasiswi cenderung sering mengeluh.
Example :
a.       “Aduuuh, ujian udah seminggu lagi nih. Gue belum ngerti apa-apa dari setiap mata kuliah. Mampus de gue”. Saat ada yang berkata demikian, yang lain rata-rata akan menjawab, “Iya ni, gue juga belum ngerti. Gimana dong? Ih, parah banget yak! Apalagi mata kuliah …., sumpah gue gak ngerti”.
b.      “Nafsu makan gue meningkat menjelang ujian, hahaha. Gapapa lah, sekali-kali.demi ujian ni biar ga sakit”. Cewek lain yang dengar pernyataan ini, rata-rata menjawab, “Sama. Tapi gapapa, kan nanti energinya juga dipake buat mikir. Demi ujian doing”.
2.      Sebelum UTS, mahasiswa lebih sering mengurung diri di kamarnya masing-masing. Entah tidur atau belajar, yang pasti selama kurang lebih 3 hari sebelum ujian dimulai, suasana kosan sunyi senyap.
3.      Nafsu makan meningkat. Sehari biasanya makan 2 kali, saat sebelum UTS bisa-bisa makan sampai lebih dari 3 kali.
4.      Lauk saat makan lebih beragam dari hari biasanya.
5.      Banyak nyemil.
6.      Sering dan hampir tiap malam bikin kopi atau semacamnya.
7.      Kurva nonton TV menurun.
8.      Pembayaran listrik menurun.
9.      Jadwal tidur berantakan.
10.  Mata setiap individu laksana mata panda, berkantung dan sedikit berwarna gelap akibat kurangnya jam tidur.
Lucunya, saat 2 hari ujian terlewati di minggu pertama, hari-hari ujian berikutnya semua kegiatan di atas sedikit tidak berlaku.
1.      Frekuensi nonton TV kembali meningkat sampai normal. Tetapi ada jam-jam tertentu. Mahasiswi cenderung keluar kamar pukul 17.00-19.00 untuk nonton dan makan malam. Seketika, semuanya akan masuk lagi ke kamar masing-masing sampai pukul 21.00. kemudian semuanya akan nonton lagi sampai kurang lebih pukul 23.00. lalu akan melakukan ritual cewek sebelum tidur dan kembali masuk kamar masing-masing.
2.      Biasanya dalam kesunyian saat semuanya di kamar, ada suara-suara yang memecah keheningan.
Example : “Aduh, soalnya susah banget si”, “Aduh, dari tadi belajar ga ada yang masuk ni”, “Besok ujian apaan lo?”, “Kenapa harus belajar mata kuliah ini? BĂȘte”, dan masih banyak lagi yang anneh-aneh.
3.      Antara jam 2.00 – 5. 00, bunyi alarm akan sering terdengar dari masing-masing kamar. Entah bangun atau tidak mendengar alarmnya berbunyi, yang pasti akan ada saat semua alarm berbunyi dan bikin keributan di komplek.
4.      Jadwal makan semakin padat saja.
5.      Kepala mulai pusing karena kurang tidur.
6.      Persediaan cemilan semakin meningkat.
7.      Sering lapar dan haus.
8.      Selalu mengeluh bahwa kurang tidur.

Sepertinya, baru ini saja yang bisa diamati. Mungkin suatu saat semua hal aneh ini akan bertambah… :D